Iklan

Iklan dalam feed

Tugas Kliping indonesia bakal kena imbas krisis




INDONESIA BAKAL KENA IMBAS KRISIS

COMPAS
| Rabu, 30 November 2011 | 13:06 WIB

JAKARTA, Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, menyebutkan, ekonomi Indonesia lambat laun akan terkena pengaruh krisis utang yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. Pengaruh ini bisa terlihat pada kinerja ekonomi tahun 2012. Hal ini disampaikan Darmin pada seminar bertema "Badai Krisis Ekonomi dan Jebakan Liberalisasi," di Jakarta, Rabu (30/11/2011).
"Terdapat 3 jalur transmisi (bagi pengaruh krisis utang, yakni) jalur perdagangan atau trade channel, jalur pasar keuangan, dan jalur imported inflation," sebut Darmin.
Pada jalur perdagangan, BI melihat adanya pengaruh krisis kepada sektor perdagangan nasional sekalipun terbatas. "Sebagaimana krisis tahun 2009, dampak ke Indonesia melalui trade channel saya perkirakan relatif terbatas dibandingkan negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia," ujar dia.
BI melihat sektor perdagangan nasional tertolong oleh kuatnya konsumsi domestik. Selain itu, kata dia, perdagangan intra-regional di antara negara berkembang pun kian menguat, misalnya saja intensitas perdagangan antarnegara ASEAN semakin besar. Ini menjadi pelindung tambahan bagi sektor perdagangan nasional dari dampak krisis.
Dampak terbatas pada jalur perdagangan ini tidak berlaku bagi jalur pasar keuangan. Menurut dia, harapan dan kekhawtiran pelaku pasar menyebabkan sentimen sangat mudah berubah. Ini bisa berdampak pada aliran modal keluar dari Indonesia. "Transmisi melalui jalur pasar finansial ini menjadi paling signifikan yang kita rasakan karena besarnya kepemilikan modal portofolio asing, khususnya pada Surat Berharga Negara (SUN) mencapai Rp 219,4 triliun atau 29,4 persen dari total SBN," ujar Darmin.
Sementara itu, pada jalur imported inflation, pemulihan ekonomi global yang melambat akan mendorong inflasi tersebut turun. Ini terlihat dari turunnya harga komoditas, yakni emas yang turun dalam 3 bulan terakhir. Turunnya harga emas mendorong inflasi inti Indonesia dari 5,15 persen (Agustus) menjadi 4,43 persen pada Oktober kemarin. "Apabila tanpa memperhitungkan harga emas, inflasi inti per Oktober 2011 hanya 3,88 persen (year on year) atau 3,27 persen (year to date)," sebut Darmin.




8222b44cacd178d53c4cbaee76c8cce7.jpgPEMERINTAH WASPADAI KONDISI EKONOMI GLOBAL
           COMPAS
                                                                                                                        Selasa, 29 November 2011 | 08:28 WIB
JAKARTA, - Dampak krisis ekonomi Eropa yang semakin meluas membuat pemerintah semakin waspada akan ancaman krisis ekonomi. Makanya, pemerintah menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi domestik dan menjaga keseimbangan anggaran negara.
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan Indonesia harus mengantisipasi perkembangan perekonomian Eropa dan perekonomian global. Sebab, "Kita lihat (perkembangan perekonomian global) ini kan sangat cepat dan mengkhawatirkan," ujarnya Senin (28/11/2011).

            Ia menjelaskan, di satu sisi kondisi Indonesia memang lebih baik ketimbang negara lain. Tapi, di sisi lain Indonesia harus mewaspadai kondisi di pasar global, terutama di pasar modal, pasar keuangan, pasar obligasi dan sektor riil.
Mahendra menjelaskan, dalam beberapa minggu terakhir di tahun ini, pemerintah harus bersiap untuk memasuki tahun 2012 pemerintah akan fokus untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional di semua sektor tersebut. "Sektor riilnya yang lebih antisipatif lagi, untuk kesiapan menghadapi perkembangan yang kurang menggembirakan," kata Mahendra.

              Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan meski Indonesia memiliki pengelolaan fiskal dan moneter yang cukup baik, tapi Indonesia tetap harus waspada. "Karena bagaimanapun juga dalam sistem ekonomi global yang terintegrasi ini, satu persoalan di belahan dunia Eropa dan Amerika Serikat akan menimbulkan dampak (terhadap ekonomi global) cepat atau lambat," ujarnya.

              Hatta mengungkapkan, dari berbagai saluran yang ada, yang perlu diwaspadai adalah melalui ekspor. Meski di tahun 2011 masih belum ada tanda-tanda penurunan ekspor yang tajam, tapi Hatta bilang yang perlu diwaspadai adalah penurunan ekspor di tahun 2012. Pasalnya, "Tahun 2012 diperkirakan pertumbuhan ekonomi China turun, sehingga impornya juga turun," jelasnya. Dengan kata lain, jika impor China turun, maka ekspor Indonesia ke China juga terancam.
 Nah, untuk mengompensasi penurunan ekspor ini, Hatta bilang ke depan yang perlu dibenahi adalah pasar domestik dan peningkatan daya saing di dalam negeri. "Kuncinya ada di logistik untuk meningkatkan daya saing di dalam negeri," ungkapnya.

                 Ia mengakui, selama ini daya saing pasar Indonesia masih sangat rendah karena biaya logistik yang sangat tinggi. Hatta mencontohkan, di Jepang dan Singapura biaya logistik hanya sebesar 4% dari total biaya produksi. Sedangkan di Indonesia, biaya logistik membebani ongkos produksi hingga 14 persen -15 persen. "Ini kita harus habis-habisan. Kalau perlu kita akan berikan insentif," kata Hatta.
Nah, belajar dari krisis yang dialami beberapa negara Eropa di mana pangkal permasalahannya adalah utang, Hatta bilang ke depan ekonomi Indonesia harus berhati-hati dalam kebijakan anggaran. "Kita harus betul-betul prudent dalam arti bahwa kita menjaga jangan sampai defisit anggaran kita itu tinggi dan dibiayai oleh utang. Ke depan kita harus mengurangi utang," jelas Hatta. (Herlina KD/
Kontan)
8222b44cacd178d53c4cbaee76c8cce7.jpgRencana Tata Ruang DKI 2011 – 2030
     VIVAnews
Kamis, 1 Desember 2011, 17:08 WIB

Terciptanya ruang wilayah menyediakan kualitas kehidupan kota yang produktif dan inovatif.Kedudukan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, menyebabkan ruang wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta berfungsi sebagai ruang ibukota negara.
Oleh karena itu pengelolaannya secara bijaksana, berdaya guna, dan berhasil guna sesuai kaidah penataan ruang sehingga kualitas ruang wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta terjaga keberlanjutannya untuk masa kini dan masa datang.
Wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan bagian kawasan strategis nasional, maka perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang dilaksanakan secara terpadu dengan kawasan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur).
Sebagaimana kota-kota besar lain di dunia menghadapi tantangan global, khususnya pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change) yang membutuhkan aksi perubahan iklim (climate action), baik aksi adaptasi maupun aksi mitigasi yang perlu dituangkan dalam penataan ruang.Jakarta berada dalam daerah kota delta (delta city) sehingga pengaruh utama tantangan dan kendala daerah delta melalui pengelolaan tata air, analisa resiko bencana, dan perbaikan ekosistem, harus menjadi perhatian utama dalam penataan ruang.
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1999 habis masa berlakunya pada tahun 2010, perlu menetapkan kembali Rencana Tata Ruang Wilayah untuk jangka waktu sampai dengan tahun 2030.
Maka berdasarkan hal tersebut untuk melaksanakan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2011-2030.
Dimana tujuan penataan ruang Provinsi DKI Jakarta adalah untuk terciptanya ruang wilayah yang menyediakan  kualitas kehidupan kota yang produktif dan inovatif.
Selain itu juga demi terwujudnya pemanfaatan kawasan budi daya secara optimal dalam rangka memenuhi kebutuhan 12.500.000 (dua belas juta lima ratus ribu) jiwa penduduk yang persebarannya diarahkan sebanyak 9,2% di Kota Administrasi Jakarta Pusat, 18,6% di Kota Administrasi Jakarta Utara, 24,1% di Kota Administrasi Jakarta Timur, 22,6% di Kota Administrasi Jakarta Selatan, 25,3% di Kota Administrasi Jakarta Barat, 0,2.% di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu serta meningkatkan produktivitas dan nilai tambah perkotaan.
Untuk rencana struktur ruang sendiri terdiri atas, sistem pusat kegiatan, sistem dan jaringan transportasi, sistem prasarana sumber daya air dan sistem serta jaringan utilitas perkotaan. Rencana struktur ruang Provinsi DKI Jakarta merupakan perwujudan dan penjabaran dari rencana struktur ruang kawasan perkotaan Jabodetabekpunjur.

             Mengenai mitigasi bencana yang meliputi pemanfaatan dan pendayagunaan kawasan evakuasi bencana, pemanfaatan dan pengelolaan ruang pada kawasan rawan banjir, serta pengembangan sistem peringatan dini juga diatur dalam materi tersebut.
Perda itu juga memuat Peraturan Zonasi yang mengatur struktur ruang dan pola ruang sistem pusat kegiatan, sistem dan jaringan transportasi, sistem prasarana sumber daya air, sistem dan jaringan utilitas perkotaan, kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Sebagaimana sebuah perda, maka juga diatur lima kawasan dalam wilayah DKI Jakarta. Pertama adalah Kawasan Sektor Informal, meliputi pengembangan dan pemeliharaan kawasan pusat pedagang kaki lima dan usaha kecil menengah serta penyediaan ruang bagi sektor informal dalam pengembangan pusat perniagaan dan perkantoran.
Kedua, kawasan permukiman meliputi pengembangan berdasarkan karakteristik kawasan, disesuaikan dengan pengembangan kawasan TOD serta pemanfaatan ruang di kawasan strategis campuran pemukiman dapat berbentuk pita dan superblock dengan proporsi 30-65 persen terkait resapan air.
Ketiga, kawasan strategis kepentingan ekonomi, meliputi kegiatan perdagangan, jasa dan campuran berintensitas tinggi untuk skala pelayanan nasional dan internasional. Lalu, mengendalikan, membatasi dan mengurangi pembangunan berpola pita seperti ruko sepanjang jalan kecuali di kawasan ekonomi berintensitas tinggi atau berlantai banyak.
Keempat, kawasan strategis kepentingan lingkungan, terdiri atas kawasan di sepanjang Kanal Banjir Timur, Kanal Banjir Barat, dan Sungai Ciliwung.
Kelima, kawasan strategis kepentingan sosial budaya, meliputi, revitalisasi kawasan kota tua sebagai pusat kegiatan pariwisata sejarah dan budaya, serta fokus kawasan di kota tua, Taman Ismail Marzuki dan Menteng.
Untuk sanksi administrasi terhadap pelanggaran di bidang penataan ruang, dilakukan secara berjenjang dalam bentuk peringatan tertulis, penghentian sementara kegiatan, penghentian sementara pelayanan umum, penutupan lokasi, pencabutan izin, pembatalan izin, pembongkaran bangunan, pemulihan fungsi ruang hingga sanksi administrasi.
Sedangkan sanksi pidana, meliputi pidana penjara dan dena terhadap pengurus atau direksi atau penanggungjawab korporasi serta pidana dan pemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya bagi setiap pejabat pemerintah daerah yang diberi wewenang menerbitkan izin tidak sesuai dengan RTRW. (WEBTORIAL)

ARTIKEL
STIATRANSPARANSI PEMERINTAH





Diajukan untuk memenuhi tugas Ekologi Administrasi Negara
Dosen pembimbing :Noorsanti, S.sos.M.Ap

         DI SUSUN OLEH :      

                                                             BUDIANOOR
                                                              10.12.02183





SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI ( STIA )
AMUNTAI
Tahun 2011To8222b44cacd178d53c4cbaee76c8cce7.jpgBottom of Form
WASPADAI KONDISI EKONOMI KRISIS GLOBAL

  kadang sistem ekonomi dunia merosot drastis. Ini menyebabkan gejolak besar bagi kehidupan ekonomi seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Akibat langsungnya adalah meledaknya harga kebutuhan pokok di Indonesia. Yang mana sebelumnya saja sudah menjepit dompet masyarakat dan kini semakin menekan sektor-sektor usaha yang menyediakan kebutuhan tersebut.
kemungkinan krisis ekonomi di Indonesia pada 2012 yang memiliki sifat sama dengan krisis serupa di 1997-1998. Sebelumnya, IMF dan Bank Dunia sudah mengingatkan pentingnya mengantisipasi dampak krisis keuangan Eropa dan AS terhadap ekonomi RI.
Ekonomi RI relatif rentan dan tidak terlalu kuat menghadapi krisis finansial global. ”Dan yang paling penting, jangan sampai kejatuhan pemerintah menyusul krisis dibajak oleh kelompok yang menyebabkan krisis,”.
Indonesia bisa dihantam krisis ekonomi sedahsyat yang pernah dialami negeri ini pada 1997, akibat krisis utang di Eropa dan Amerika Serikat. Pengetatan likuiditas di negara-negara Eropa, sebagai obat krisis utang beberapa negara anggota Uni Eropa bisa membuat hot money di Indonesia ditarik keluar. Padahal saat ini jumlah aliran dana asing alias hot money yang beredar di Indonesia, lima kali lipat dibandingkan 1997.
Ekspor yang terus mengalami perlambatan akibat krisis di Eropa dan Amerika Serikat, juga bakal menekan nilai tukar rupiah. Pada gilirannya, krisis utang di Eropa bakal berimbas pada perekonomian Indonesia.
penjelasan resmi pemerintah bahwa Indonesia tidak bakal terimbas krisis harus disikapi hati-hati. Persoalannya, sebelum terhantam krisis 1997 silam, juga akibat pemerintah melenakan berbagai sinyal terjadinya krisis. “Kalau mendengar penjelasan resmi pemerintah bahwa Indonesia enggak bakal kena krisis, bahwa ekonomi dan fundamental ekonomi Indonesia kuat sekali,” katanya.
Pada 2012 keadaan pasti akan sulit, ada suatu momen yang akan dihadapi, mulai dari krisis ekonomi, pangan, kondisi petani, buruh dan nelayan memburuk. Cara terakhir yang bisa ditempuh tinggal beri kesadaran kepada masyarakat tentang perlunya perubahan. [berbagai sumber] JAKARTA Pemerintah mengingatkan seluruh pelaku ekonomi untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dari krisis ekonomi global.Kendati begitu, indikator perekonomian Indonesia sejauh ini cukup melegakan dan tergolong kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global.




"Waspada, di luar sana badai-nya lebih besar. Masyarakat, dunia usaha, perbankan, masyarakat. Kita dalam satu kapal [yang sama]," kemarin. Kendati demikian semua pihak harus tetap waspada karena perekonomian Indonesia tidak terbebas dari risiko pemburukan ekonomi global.
Menurut mahendra, ada keti-dakharmonisan antara sistem politik dan sistem ekonomi di sejumlah negara Eropa yang dilanda krisis. Hal tersebut membuat penyelesaiannya berlarut-larut tanpa menghasilkan kebijakan ekonomi yang dibutuhkan.
"Diskoneksi ekonomi dan politik ini kalau dibiarkan, nanti hukum besi yang berlaku."
Belajar dari pengalaman menghadapi krisis2008, lanjut Boediono, pemerintah sedang menyiapkan berbagai skenario jika krisis menghantam Indonesia. "Kami harapkan nantinya tak berkembang jadi satu krisis berat. Kemungkinan ituada, kita harus siap-siap saja.".
Ekonomi 2012
Menkeu menilai perekonomian Indonesia pada tahun ini tergolong kuat, dengan estimasi pertumbuhan 6,5% karena didukung oleh stabilitas makro yang sehat. Namun untuk tahun depan, ada risiko perlambatan akibat pengaruh krisis ekonomi global.
"Setelah kami kaji kembali, diperkirakan pertumbuhan berada pada 6,5%-6,7%," tuturnya.
Hartadi A. Sarwono, Deputi Gubernur Bank Indonesia, menuturkan bank sentral telah melakukan koreksi atas perkiraan awal pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 6,3%-6,7%.
 Nugroho, Pengamat Institute tor Policy Reform menyoroti tiga hal yang terkait dengan pentingnya kompromi politik dan ekonomi di Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis pada masa mendatang. Perfama, kesesuaian visi antara pemerintah selaku pengambil kebijakan ekonomi dan pebisnis yang kini banyak masuk ke ranah politik.
"Banyak pengusaha yang kini masuk ke ranah politik dan menyebabkan konflik kepentingan. Pemerintah ingin agar pelaku bisnis tumbuh dan berkompetisi pada playing field yang sama," jelasnya kepada Bisnis.
Kedua, kompromi antara pemerintah dan DPR dalam proses politik anggaran. Menurutnya, keterbatasan anggaran negara selalu menjadi masalah kedua otoritas tersebut di hampir seluruh negara.
Ketiga, Riant mengutip buku karya Boediono berjudul Ekonomi Indonesia Mau Ke Mana, yang terbit pada 2009. "Untuk berdemokrasi, Indonesia membutuhkan pendapatan per kapita US$6,000."
"Sekarang pendapatan per kapita baru US$3,459. Artinya, secara tersirat dia mengatakan agar Indonesia jangan terlalu cepat lari dalam demokrasi karena kita belum siap," ucapnya.
Riant mengatakan jika Indonesia memaksakan berdemokrasi dalam kondisi ekonomi seperti ini, bisa terjadi disorientasi budaya dan mental masyarakat. Maraknya praktik korupsi, kolusi dan nepo-risme merupakan contoh dari hal tersebut
Sosok kerajaan bisnis yang dibangun di atas fondasi semu dan tumpukan utang, menjadi tidak berdaya menghadapi krisis ekonomi. Sampai titik ini pun, pemerintah nampaknya belum juga bangkit kesadarannya, bahwa menyelamatkan sektor modern dengan cara “habis-habisan” (all out dan at all cost) seperti yang terus dilakukan selama ini mengandung konsekuensi yang teramat riskan. Pemerintah masih terobsesi dan selalu disugesti seakan-akan hanya dengan sektor modern itulah bangsa berdaulat ini dapat kembali bangkit dari keterpurukannya.
Di luar semua itu, sesungguhnya terdapat kekuatan yang luar biasa yang justru telah menyelamatkan negeri ini dari kebangkrutannya, yaitu ekonomi rakyat. Di atas kertas, perekonomian bangsa ini seharusnya sudah “gulung tikar” sejak angka-angka statistik ekonomi menunjukkan kecenderungan yang terus memburuk. Nyatanya, kondisi “sekarat” itu hanya terjadi pada sektor-sektor yang memang mampu tercatat dan terefleksikan dalam angka-angka statistik itu. Di luar angka-angka itu, yang tidak mampu dicatat oleh sistem statistik yang ada, sesungguhnya masih menyimpan potensi, kekuatan, dan daya tahan yang sangat besar.
Akankah pemerintah masih terus-menerus menutup mata terhadap eksistensi ekonomi rakyat? Atau akan terus-menerus meyakini wacana yang selalu digembar-gemborkan oleh para ekonom Neo Klasik bahwa pertumbuhan yang terjadi saat ini adalah karena sumbangan konsumsi (driven consumption) orang-orang berduit? Kiranya sejarah telah membuktikan, bahwa memuja dan memanjakan sektor modern secara “membabi-buta” hanya akan menghasilkan konklusi akhir yang menyedihkan, yang rasa pahitnya tidak hanya dikecap oleh sekelompok orang, tetapi seluruh komponen bangsa ini akan turut merasakannya.
Bila bangsa ini cukup cerdas untuk menterjemahkan hikmah krisis ekonomi, secara tidak langsung (blessing in disguise) seharusnya peristiwa menyakitkan ini justru dapat menjadi pelajaran yang dipetik hikmahnya. Kesimpulannya, pengabaian (ignoring) eksistensi ekonomi rakyat dan sektor tradisional sudah tiba saatnya







SOLUSI :
semuga bangsa ini cukup cerdas untuk waspadai krisis ekonomi yang akan menimpa Negara ini, dan pemerintah harus bersiap untuk memasuki tahun 2012  semuga pemerintah akan fokus untuk mengurangi hutang agar menjaga ketahanan ekonomi nasional di semua sektor tersebut. "Sektor riilnya yang lebih antisipatif lagi, untuk kesiapan menghadapi perkembangan yang kurang menggembirakan," Dampak krisis ekonomi Eropa yang semakin meluas agar membuat pemerintah semakin waspada akan ancaman krisis ekonomi kedepannya.
SARAN
         Kepada masyarakat untuk tetap bersabar terhadap situasi permasalahan kita ini dan mempercayakan segala sesuatu kepada pemerintah. Dan dimulai dari pribadi dan diri sendiri, Dan bagi para mahasiswa untuk menjadi lebih kritis. Semoga Atikel ini menjadi kajian yang baik meskipun masih terdapat kekurangan. Atas perhatian dari seluruh pihak, kami ucapkan terima kasih.














Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tugas Kliping indonesia bakal kena imbas krisis"