TEKNIK PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK TEMA “PENGENDALIAN PROYEK”
MAKALAH
KELOMPOK 4
TEKNIK
PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK
TEMA
“PENGENDALIAN
PROYEK”
Disusun Oleh:
A.RIFA’I
|
MAHYUDI
|
A.RYAN PUTRA
|
MUJAHIDIN
|
BUDIANOR
|
M.NORYASIN
|
DEDE MUSTAFA
|
FATHURRAHMAN
|
GANDA MARPAUNG
|
TAUFIKURRAHMAN
|
SEKOLAH TINGGI
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
2013
AMUNTAI
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayan-Nya sehingga
penulis dapat melanjutkan Makalah dengan Tema “PENGENDALIAN PROYEK”.
Tujuan penulisan ini untuk
melaporkan beberapa bahasan tentang pengendalian proyek. Disamping itu penulis
juga menyadari bahwa isi makalah ini jauh dari apa yang kita harapkan.
Akhir kata dengan teririmg doa
semoga amal ibadah dari semua pihak akan dapatt ganjaran yang berlimpah oleh
Allah SWT dan semoga isi makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan buat penulis, maupun bagi masyarakat banyak
pada umumnya.
Amuntai,
Oktober 2013
Kelompok
4
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTA……………………………………………………………………... i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang……………………………………………………………………. 1
B. Tujuan …………………………………………………………………………….. 1
C. Manfaat……………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengendalian Proyek………………………………………………….. 2
a.
Indikator Kinerja Waktu…………………………………………………… 2
b.
Indicator kinerja biaya dan waktu…………………………………………. 2
c.
Indicator kinerja mutu……………………………………………………… 3
d.
Indicator kinerja k3………………………………………………………… 3
B. Pengendalian
jadwal waktu dan biaya proyek……………………………………. 3
a.
Pembuatan laporan pengendalian waktu dan biaya
proyek……………….. 3
b.
Pengukuran progress proyek ……………………………………………… 5
C. Pengendalian
sumber daya…………………………………………………………. 6
D. Mengatasi
keterlambatan proyek dengan duration cost trade off…………………. 6
E. Pengendalian
mutu………………………………………………………………… 7
F. Pemeriksaan
dan tindakan korektif……………………………………………….. 8
G. Pengendalian
manajemen lingkungan …………………………………………….. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
……………………………………………………………………….. 12
B. Saran……………………………………………………………………………….. 12
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………….. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu fungsi dan proses kegitan
dalam manajemen yang sangat mempengaruhi hasil akhir proyek, pengendalian
mempunyai tujuan utama meminimlisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi
selama proses berlangsungnya proyek.
B.
TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam pengendalian proyek. Selain itu juga
untuk menambah ilmu sebagai tolak ukur pembanding alat ukur kinerja dan
tindakan koreksi yang akan dilakukan bila terjadi penyimpangan. Sekaligus
menambah wawasan terhadap pengendalian proyek.
C.
Manfaat
Adapun amnfaat dari pembuatan makalah ini adalah
agar mahasiswa bisa mengetahui kegiatan yang di lakukan dalam proses
pengendalian proyek yang berupa pengawasan, pemeriksaan serta tindakan koreksi
yang di lakukan selama proses implementasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut R.J Mockler (1971) Pengendalian didefinisikan
sebagai :
Usaha
yang sistematis untuk menentukan standar
yang sesuai dengan sasaram dan tujuan perencanaan, merancang system
informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan
penyimpangan, kemudian melakukan tindakan koreksi yang di perlukan.
A.
Indiktor Kinerja Proyek
Untuk memudahkan pengendalian proyek
pengelola proyek seharusnya mempunyai acuan sebagai saran dan tujuan
pengendalian. Oleh karena itu indicator- indicator tujuan akhir pencapaian
proyek haruslah ditampilkan dan dijadikan pegangan selama pelaksanaan proyek.
Indikator – indicator yang biasanya
menjadi sasaran pencapaian akhir tujuan proyek adalah kinerja biaya, mutu,
waktu dan keselamatan kerja.
a.
Indikator kinerja waktu
Hal ynag berlaku umum saat ini dalam monitor dan
evaluasi proyek dalam mengendalikan waktu adalah kurva S, yaitu ploting dari
komulatif persentase bobot pekerjaan, yang dapat mempresentasikan kemajuan dari
awal hingga akhir proyek.
b.
Indikator Kinerja Biaya dan Waktu
Bentuk lebih progresif yang ada dalam fasilitas
perangkat lunak komputer dalam monitor dan evaluasi proyek dalam mengendalikan
waktu adalah bentuk kurva S yang di modifiasikan dengan indicator, yaitu :
·
Rencana
dari volume dan biaya kerjaan (BCWS)
·
Realisas
dari volume pekerjaan (BCWP)
·
Realisasi biaya pekerjan (ACWP)
c.
Indikator Kinerja Mutu
Dalam monitor dan
evaluasi mutu proyek untuk mengendalikan mutu adalah bentuk kurva S sebagai
persentase bobot kumulatif dengan 2 indikator yaitu :
·
Produk Sesuai (PS) Mutu
·
Produk Tidak Sesuai (PTS) Mutu
d.
Indikator Kinerja k3
Dalam memonitor dan mengevaluasi kesehatan dan
keselamatan Kerja (K3) proyek , bentuk kurva S dapat di jadikan indicator yang
menunjukkan persentase bobot kumulaif dari :
·
Kindisi Tanpa Kecelakaan (KTK)
·
Kondisi Dengan Kecelakaan(KDK)
Setiap proyek hendaknya mempunyai dokumentasi
indicator kinerja K3, agar pada pekerjaan selanjutnya yang sejenis dapat
dihasilkan produk yang kondisinya lebih lauk serta memuaskan pemoilik proyek
dan meningkatkan kinerja perusahaan. Okumen ini dapat juga menjadi acuan metode
kerja yang lambat laun akan berdampak pada kecelakaan kerja paling minimal atau
zero accident.
B.
Pengendalian Jadwal wktu dan biaya proyek
Jadwal waktu pelaksanaan
proyek yang telah direncanakan biasanya tidak terlepas dari kesalahan-
kesalahan yang dapat menyebabkanketerlambatan.Hasil perencanaan jadwal waktu
proyek hendaknya mempunyai kecermatan dan akurasi yang tinggi untuk mempermudah
pelaksanaannya.
Agar hasil pengendalian
jadwal optimal, maka dibuatlah diagram alir untuk melakukan pengendalian yang
berhubungan dengan kinerja waktu, biaya dan alokasi sumber daya.
a.
Pembuatan Laporan Pengendalian Waktu dan biaya
Proyek
Bentuk – bentuk pelaporan proyek
diusahakan prinsip – prinsip mudah dibaca dan diperbaharui, dan sederhana
dengan jumlah yang sesuai kebutuhan, ada pemisahan terhadap laporan – laporan
karena ada perhatian khusus terhadap jadwal induk, jadwal material, jadwal
peralatan dan jadwal tenaga kerja.
Pengendalian
jadwal proyek yang dibuat secara administrative memudahkan tindakan koreksi
bila terjadi penyimpangan. Agar proyek dapat diselesaikan sesuai rencana, maka
perlu ada laporan yang nantinya digunakan untuk memonitor dan memperbarui
penjadwalan proyek actual.
1.
Data –data umum proyek konstruksi bangunan rumah
sakit
Fungsi
laporan ini nantinya sangat penting sebagai informasi dalam pengambilan
keputusan selanjutnya dalam kaitan penjadwalan waktu, apakah perlu dilakukan
tindakan untuk mempercepat jadwal dari rencana dengan harapan adanya penghemtan
biaya atau hanya tindakan seperlunya dalam rangka penyesuaian dengan jadwal
rencana ataukah perlu diambil tindakan drastic guna mengatasi keterlambatan
proyek.
2.
Laporan Proyek Waktu
Progres waktu dibuat dalam bentuk laporan
agar kemajuan actual masing – masing kegiatan dapat diketahui. Hal ini
memudahkan proses pengendalian jadwal waktu yang sangat mempengaruhi durasi
proyek secara keseluruhan. Biasanya focus pengawasab kegiatan dilakukan pada
jalur – jalur krisis, namun tidak mengabaikan yang lainnya, dengan harapan
tidak keterlambatan proyek.
3.
Laporan Penggunaan Jumlah Penggunaan Sumber Daya
Penggunaan sumber daya berupa tenaga kerja
peralatan dari material sangat memengaruhi kinerja waktu proyek. Perencanaan
sumber daya biasanya telah terintegrasi dengan perencanaan jadwal proyek
keseluruhan karena semuanya saling berhubungan. Laporan actual dibuat untuk
memudahkan pengendalian karena setiap sumber daya digunakan. Laporan ini
menjadi data pendukung untuk pengendalian keputusan berikutmya.
4.
Laporan progress biaya untuk penggunaan sumber
daya
Penjadwalan waktu untuk proyek biasanya
dikaitkan dengan aliran biaya selama proyek berlangsung yang didunakan untuk
pembelianmaterial, sewa alat, upah tenaga kerja, biaya operasional kantor, dan
lainnya. Informasi tersebut nantinya digunakan sebagai masukan untuk proses
penjadwalan keseluruhan. Jadi, dengan menentukan baseling pada periode
tertentu, akan dapat diketahui kondisi actual aliran uang. Tindakan koreksi
segera dilakukan bila terjadi peningkatan jumlah biaya rencana semula.
b.
pengukuran progress proyek berdasarkan bobot
pekerjaan
pengukuran kemajuan actual pekerjaan yang sudah
dilakukan dapat dipakai sebagai pengukuran data input dalampengendalian proyek.
Caranya dengan menghitung volume pekerjaan masing – masing kegiatan,lalu
dibuatkan bobotnya dalam persentase kumulatif dalam bentuk kurva S. Kurva S
juga didapat dari plot bobot kumulatif pekerjaan sebagai persentase dari biaya
per item pekerjaan dibagi dengan total anggaran proyek, dengan data –data yang
ada pada format laporan pengendalian.
c.
pengendalian kinerja proyek dengan metode nilai
hasil
Pengendalian proyek yang berskala besar dan
cukup kompleks harus ditangani secara sistematis, terbuka dan komunikatif.
Salah satu metode pengendalian kinerja proyek yang digunakan adalah dengan cara
Earned Value Method, yang dapat memberikan informasi mengenai posisi kemajuan
proyek tertentu serta dapat memperkirakan progress proyek selanjutnya, yatu
dalam hal baiaya dan waktu penyelesaian proyek. Metode ini menggunakan kurva S
sebagai tampilan informasi dengan sumbu X menunjukkan durasi proyek dan sumbu Y
menyatakan anggaran biayanya.
Metode pengendalian kinerja Proyek
dengan cara earned value memberikan informasi mengenai posisi kemajuan proyek
serta memperkirakan progress pada periode selabjutnya, yaitu dalam hal biaya
dan waktu penyelesaian proyek.
C.
Pengendalian Sumber Daya
D.
Mengatasi Keterlambatan Proyek Dengan Duration
Cost Trade-Off
Penerapan project crashing dan least cost
analysis dapat digambarkan dengan network penjadwalan proyek dengan durasi
normal sebagai hasil perencanaan jadwal sebelum dilakukan percepatan durasi.
Dalam usaha mempercepat durasi proyek , kegiatan
pada lintasan kritis nantinya dijadikan acuan sebagai kegiatan yang direatment.
Bila treatment dilakukan pada lintasan nonkritis, maka hasil usaha percepatan
durasi proyek menjadi tidak maksimal, malah semakin memperbesar biaya proyek.
Analisis project crashing
Acuan Crashing program dilakukan pada kegiatan
dengan cost slope terkecil yang berada pada lintasan kritis. Durasi proyek yang
diinginkan diperpendek menjadi 8 hari dengan pertukaran silang antara
pembiayaan direct cost dengan penambahan tenaga kerja..caranya dengan melakukan
penambahan shift kerja atau optimasi penggunaan peralatanseperti table dibawah
ini diberikan contoh untuk penemuan biaya normal, biaya crash dan cost slope
untuk kegiatan A.
Crashing
Program
task
|
Durasi
|
Biaya (S)
|
||
Normal
|
crash
|
normal
|
crash
|
|
A
|
6
|
3
|
2512
|
2712
|
B
|
6
|
4
|
1450
|
1500
|
C
|
4
|
2
|
2360
|
2420
|
D
|
6
|
3
|
1600
|
1575
|
E
|
3
|
2
|
1325
|
1350
|
F
|
2
|
1
|
2250
|
2285
|
G
|
2
|
1
|
1310
|
1350
|
|
total
|
12807
|
|
a.
biaya normal kegiatan A
b.
biaya crash kegiatan A
c.
Nilai cash slope kegiatan A
Analisis
Least Cost Analysis
1. overhead $660, dengan penurunan
$60/hari(indirect cost) serta bonus 10/hari. Biaya overhead ini biasanya
dihitung berdasarkan kebutuhan yang diperlukan selama proses berlangsungnya
percepatan proyek untuk membayar sumber-sumber daya tetap sperti pegawai tetap,
kebutuhan ATK, rekening listrik/telepon dan biaya operasional lainnya. Nilai
indirect cost terus menurun seiring dengan percepatannya proyek, dan akan
menambah bila durasi waktu proyek bertambah. Nilai bonus $10 dibayarkan kepada
pelaksana proyek dengan negative karena kompunen ini didapat dari sejumlah
margun hasil proyek yang dipercepat.
2. Durasi yang
dipakai dalam analisi ini adalah durasi dengan biaya yang paling minimal dari
total biaya proyek. Biaya paling minimal dari total biaya proyek dipeoleh
dengan cara mam-plot seluruh kompunen biaya proyek menjadi nilai total dengan
nilai nominal yang paling minimal, sehingga jumlah durasinya diperoleh.
E.
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah salah satu tolak ukur
kinerja proyek yang sangat mempengaruhi hasil akhir dari tujuan dan sasaran
proyek. Mutu sebagai acuan bagi kepuasan pelanggan, sebaiknya diperlakukan dan
dikendalikan dengan standar yang telah diuji sebelumnya. Pengendalian mutu
bukan hanya dilakukan dengan cara-cara inspeksi/pemeriksaan lalu dilakukan
tindakan koreksi pada periode tertentu, tetapi selama proses berlangsungnya
pembuatan produk. Verifikasi dilakukan bila dalam pengawasan dan pemeriksaan
ditemukan penyimpangan terhadap prosedur.
Bila hasil verifikasi prosedur telah memenuhi
syarat, proses pembuatan produk dilanjutkan hingga menjadi produk akhir.
Sebelum produk akhir diserahkan kepada pelanggan, dilakukan uji kelayakan
produk terhadap standar yang telah ditetapkan. Hasil uji ini dapat dijadikan bahan evaluasi bagi
pengembangan produk selanjutnya.
Produk akhir yang tidak memenuhi syarat
diperbaiki atau tidak dipakai sama sekali. Produk akhir yang telah memenuhi
standard an telah diverifikasi ulang diserahkan kepada pelanggan. Berdasarkan
standar yang telah disepakati bersama, pelanggan akan melakukan penilaian akhir
dan memutuskan apakah produk akan diterima atau tidak.
F.
Pemeriksaan dan tindakan korektif
Dalam
uapaya penanggulangan kecelakaan dimasa datang diperlukan usaha-usaha untuk
memperbaiki keasalahan-kesalahan yang
elama ini terjadi. Untuk itu dilakukan pemeriksaan tindakan koreksi terhadap;
·
Prosedur untuk melakukan pengukuran dan
pemantauan dan cara penanganan atas ketidaksesuaian lalu menganalisis
ketidaksesuaiannya
·
Investigasi terhadap kecelakaan dengan mencari
penyebab awalnya kemudian menetapkan sitem untuk tindak lanjut hasil
investigasi
·
Daftar karagteristik pengukuran daftar bahan
kritis
·
Pengukuran proaktif terhadap pemenuhan program
K3 kriteria operasional , pemenuhan persyaratan undang-undang
·
Pegukuran reaktif terhadap kecelakaan sebab
akibat kerja
·
Pengukuran dan kalibrasi peralatan
·
Catatan hasil pengukuran yang terdokumentasi dan
terpelihara dengan baik.
·
Kebakaran karena aliran pendek listrik akibat
kabel yang sudah tua untuk instalasi lainnya yang tidak rusak dilakukan
penggantian kabel.
·
Pekerja jatuh karena tanpa alat pengaman,
dilkakukan penyuluhan berkala terhadap pekerja akan pentingnya K3 serta
pengawasan yang ketat pada lokasi rawan kecelakaan.
·
Gempa tidak dapat dihindari kecuali dengan
memperhitungkan struktur bangunan tahan
terhadap gempa kuat dengan periode ulang 500 tahunan.
Audit
K3
Audit K3 dapat dilakukan secara
internal untuk meningkatkan kinerja orgasisasi K3 perusahaan dengan
penanggungjawab atas audit mempunyai wewenang penuh sehingga fungsi pengawasan
dan pemeriksaan terhadp rekan seperusahaan tetap terjaga baik.
Audit pemenuhan system K3 adalah menilai kesesuaian pemenuhan
persyaratan dan standar program k3 yang dilaksanakan dalam system manajemen
yaitu wawancara, observasi dan membua catatan – catatan yang semua ini
dibandingkan dengan standar sstem yang ada.
Langkah
pertama audit k3 adalah dengan melakukan
hal-hal berikut;
v Evaluasi
terhadap laporan kecelakaan
v Evaluasi
laporan penyelidikan kecelakaan
v Evaluasi
statistic kecelakaan
v Verifikasi
dokumen dan tindak lanjut hasil penyelidikan
G.
PENGENDALIAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
Pengendalian adalah fase terakhir dari
perencanaan,pelaksanaan dan pemeriksaan sitem manajemen lingkungan. Hal pertama yang dilakukan dalam
pengendalian adalah melakukan pengendalian terhadap dokumen sehingga perusahaan
dapat menyusun dan memelihara dokumen, memenuhi persyaratan elemen-elemen yang
memadai dlam menerapkan sitem manajemen lingkungan.
Pengendalian
dokumen mkempunyai sasaran sebagai
berikut:
Ø Menjamin
bahwa dokumen yang diterbitkan telah diperiksa kebenaran materialnya dan
disahkan oleh petugas yang berwenang
Ø Distribusi
dokumen hanya kepada yang berwenang
Ø Perubahan-perubahan
yang dilkukan oleh yang berwenang
Setelah
dilakukan identifikasi terhadap aspek lingkungan, selanjutnya adalah melakukan
analisis dengan cara menilai dampak lingkungan yang terkait.
Beberapa aspek lingkungan ang memengaruhi adalah sbb;
ü
Dampak
pada pencemaran terdiri atas;
- air
- udara
- radiasi
- kontaminasi tanah
- produksi limbah
ü Dampak
pada ekologi
-
Tumbuhan dan binatang
-
Keanekaragaman hayati
-
Habitat
- alam
ü Dampak
pada sumber daya alam
-
Tanah pertanian
-
Sumber daya hutan
-
Kesediaan air tanah
-
Mineral dan tambang
-
Sumber daya laut
-
Sumber daya energy
-
Kehidupan satwa liar
-
Kehidupan hutan tropis
-
Kehidupan tumbuhan langka
-
Penilaian
terhadap spek-aspek lingkungan tersebut hendaknya mempertimbangkan kepentingan
lingkungan yang ada adalah yang lebih utama dari kepenitingan bisnis yang
mengiringinya basis pembangunan berkelanjutan sperti yang digariskan dalam;
1.
KTT Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2001 di
Johannesrug
2.
Pp No. 17
tahun 2001 yang mengatur tentang jenis Rencana Usaha Kegiatan yang Wajib
dilengkapi AMDAL oleh Menteri Negara
Lingkungan Hidup.
5.1
Audit sitem Manajemen Lingkungan
Dalam ISO 14001 Organinsasi
perusahaan diwajibkan melakukan audit agar sitem manajemen lingkungan yang
direncanakan dapat dilaksanakan, diperiksa dan dilakukan tindakan koreksi bila
terjadi penyimpangan. Jadwal waktu program audit yang dilakukan atas dasar
pentingnya aspek-aspek lingkungan yang terdokumentasi dalam penilaian. Perencanaan yang termasuk
dalam program system manajemen lingkungan dapat dievaluasi dengan
kegiatan-kegiatan terkait dengan hasil audit sebelumnya. Prosedur audit
meliputi;
1.
Lingkup audit
2.
Metodologi
3.
Penanggungjawab
4.
Persyaratan pelaksanaan
5.
Pelaporan dan dokumentasi
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Indiktor Kinerja Proyek
Untuk memudahkan pengendalian proyek pengelola
proyek seharusnya mempunyai acuan sebagai saran dan tujuan pengendalian. Oleh
karena itu indicator- indicator tujuan akhir pencapaian proyek haruslah
ditampilkan dan dijadikan pegangan selama pelaksanaan proyek. Indikator –
indicator yang biasanya menjadi sasaran
pencapaian akhir tujuan proyek adalah kinerja biaya, mutu, waktu dan
keselamatan kerja.
Pengendalian mutu adalah salah satu tolak ukur
kinerja proyek yang sangat mempengaruhi hasil akhir dari tujuan dan sasaran
proyek. Mutu sebagai acuan bagi kepuasan pelanggan, sebaiknya diperlakukan dan
dikendalikan dengan standar yang telah diuji sebelumnya. Pengendalian mutu
bukan hanya dilakukan dengan cara-cara inspeksi/pemeriksaan lalu dilakukan
tindakan koreksi pada periode tertentu, tetapi selama proses berlangsungnya
pembuatan produk. Verifikasi dilakukan bila dalam pengawasan dan pemeriksaan
ditemukan penyimpangan terhadap prosedur.
2.
SARAN
Dari makalah tersebut, banyak hal yang dapat
kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami harapkan danm sampaikan pada tugas makalah ini yaitu semoga dengan
terselesaikannya makjalah ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman tentang
bagaimana pengendalian proyek.
Demikianlah
makalah ini dapat kami buat. Apabila ada
kata – kats yang kurang berkenan dihati atau belum sesuai dengan apa yang kami
harapkan , kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dalam tugas – tugas selanjutnya dan kiami akan dappat menyelesaikannya
dengan lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Aldrete R.M ,BOT Project Risk Analysis and the
Consession Contract, Boozz Allen &Hamilton,
Ine, Virginia, 1999
2.
Ali,T,Haedar,prinsip-prinsip
Network Planning, PT Gramedia Jakarta,1986
3.
Ariyoto,K,Feasbility
Study,Penerbit Mutiara Sumber Widya Jkarta,1995
0 Response to "TEKNIK PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK TEMA “PENGENDALIAN PROYEK”"
Posting Komentar