CERITA Pasantren In Love
Pasantren In Love
Pada suatu hari para penuntut Ilmu sudah kembali masuk kepondok pasantren
Putri : Hai..! Azizah,
bagaimana liburan kamu
Azizah : kalau aku sangat bahagia sekali, kalau kamu bagaimana?
Putri : aku
juga bahagia sih, soalnya aku bisa ketemu sama orang yang aku suka.
Azizah : siapa put? (Deangan wajah yang penasaran)
Putri : ada deh..!Kalau kamu
tahu, nanti kamu naksir lagi.........
Azizah :
mana mungkin aku naksir sama orang yang teman aku suka (ucap Azizah
dengan serius)
Putri : yang benar kamu gak
akan naksir ( Putri langsung pergi meninggalkan Azizah )
Azizah : jangan pergi put....!kamu
belum jawab pertanyaanku.(teriak Azizah)
Pada hari itu putri begitu bahagia kerena orang yang dia sukai sedang bergotong royong membersihkan Asrama Putri. “Para santre pun merasa heran kenapa ada seorang santri wati yang selalu tersenyum (santri menjadi penasaran) ternyata santri yang disukai Putri bernama Afghan.”merika sudah lama saling berhubungan tanpa sepengetahuan siapa pun.
Putri : (dalam hati) kapan ya aku bisa berhubungan
lagi sama Afghan.(ternyata disebelah Putri
ada Ustazhah)
Usth melati: hai Putri ! kamu
sedang ngapain disinin berdiri melamun,
kamu ga liat kalau banyak santri!
Putri : maaf ka, aku ga sengaja.
Ka Melati : ya sudah !
sekarang kamu masuk kedalam kamar kamu, janga keluar lagi
Putri :iya kak (sambil berjalan menuju kamar)
sesampai dikamar Putri merasa gelisah karena ia tidak dapat memandang Afghan
lagi,(tak lama kemudian) katika datang menyapa Putri yang sedang gelisah
Katika : “put, kamu kenapa sih mukanya kok kaya
ada sesuatu”
Putri : ga kok, aku Cuma”!
Putri : Cuma apa Put ?”
Putri : aku jadi sedih karena aku tidak dapat memandang orang yang aku sayang
Katika : “Astagfirullah” putri kenapa kamu begini
“apa kamu lupa kata-kata kakak melati kalau memandang yang bukan mahram itu
dosa (dengan muka yang tegas)
Putri : “ Ia , Sih aku ingat ?” tapi aku juga
bingung kenapa diriku menyukainya.
Katika : Putri-Putri ! kalau kamu begitu tarus aku akan melaporkan
kamu kepada kakak Melati.
Putri : (dengan wajah
ketakukan) “Lalu, aku harus bagai mana?
Katika : (berjalan keluar
meninggalkan Putri) “kamu,pikirkan saja sendiri”dan melamun teman-teman
dikamarnya pun jadi heran, setiap hari putri lalu menyendiri memikirkan Afghan.
Tak lama kemudian sembahyang magrib pun sudah tiba Putri segara mengambil air
Wudhu untuk sembahyang dimushola.(sesampai dimushola Putri bertemu dengan bela
sahabat ketika)
Bela : “hai...put !ketika sudah cerita
semuanya loh, aku sangat prihatin sama kamu, kenapa kamu bisa sesuka itusama
Afghan (ternyata Afgan itu adalah saudara sepupu bela)
Putri :kenapa Katika bisa menceritakan semua ini
sama kamu?(dengan wajah yang heran kepada bela)
Bela : karena..Katika kasihan
sama kamu, yang selalu termenung!” bukankah memikirkan yang bukan mohrom itu
dosa”(Putri terdiam)
Kemudian Bela mengajak putri untuk sembahyang magrib setelah sembahyang magrib seperti biasa santri wati membaca wirit seperti surah Yasin,wakiah,tabarak dan di akhirnya dengan membaca dalail.setelah merika selesai membaca wirit waktu sembahyang Isya pun Tiba..selesai sembahyang isya mereka pun kembali kekamar masing-masing, seperti biasa Putri berjalan menuju dapur untuk makan malam. Saat berjalan tiba-tiba saja lampu mati, Putri pun ketakutan dan berteriak minta tolong tapi semua teman-temannya tidak ada yang menyahut , putri pun menangis dan sangat ketakutan karena ia teringat kata teman- temannya bahwa mereka sering melihat setan, tak disangka ternyata Afghan juga sedang disuruh oleh ustaz duntuk pergi kepondok santri wati untuk mengantar nasi pemberian orang, Afghan pun terkejut mendengar tangisan seorang perempuan sedikit demi sedikit Afghan mendekati perempuan yang sedang menangis itu.’
Afghan : ya ukhti kenapa kamu?
Putri : saya takut karena lampu mati (Putri
tidak tahu kalau lelaki itu adalah Afghan)
Afghan : ( didalam hati Afghan merasa perempuan
yang ada disampingnya Putri) “kamu tidak usah takut “
Putri : kamu sebenarnya siapa dan ngapain
kamu kesini (dengan hati yang penasaran)
Afghan : sebenarnya ana adalah Afghan santri
dipesantrin ini !
Putri : “apa” ! (Putri pun terkejut)
Taklama kemudian lampu pun menyala, ternyata benar lelaki itu adalah Afghan orang yang dia sukai, Putri pun salah tingkah didepan Afghan , Afghan pun segera pergi dan mengucap selamat tinggal kepada Putri, tiba-tiba teman-teman Putri bergegas keluar dari kamar mereka dan menghampiri Putri ,” Putri kamu tidak apa-apa kan”
Putri : gak ku ! (sambil berjalan menuju
dapur meninggalkan teman-temannya)
Sesampai didapur Putri langsung mengambil sepiring nasi dan lauk, selesai makan putri berjalan menuju kekamar sampai dikamar Putri mengambil kitabnya untuk belajar setelah lama belajar tiba-tiba saja Putri kepikiran dengan Afghan (tersirat didalam hati Putri” apakah Afghan sedang memikirkan aku ya) ternyata Afghan pun selalu memikirkan Putri ia berpikir bahwa putri adalah perempuan idamannya selama ini
Hari demi hari mereka meliwati tek terasa liburan akhir semester pun tiba, hati putri begitu bahagia !. teman-teman Putri merasa heran karena Putri sering sekali senyum-senyum sendiri tanpa sebab apapun. ( tak lama kemudian Azizah pun menyapa Putri)
Azizah : hai...put.! kamu lagi ngapain?
Putri : hai, ini aku lagi beres-beres nih buat
liburan besok.
Azizah : oo...iya, kata teman-teman kamu sering
senyum-senyum sendiri” Apa benar Putri ?
Putri : ga, kok ga kenapa-napa?
Azizah : jangan-jangan kamu mikirin cowo itu yah !
Putri : “(tersenyum malu)
Azizah pun pergi untuk mengangkat jemurannya, sementra itu Putri memberiskan baju-baju yang akan dibawa pulang besok, sekitar jam 10.00Wit para santri dan santriwati pun pulang kerumah masing-masing.
“sesampai dirumah Putri segera mencari Hp nya tapi tidak ketemu-temu, ia menjadi bingung dimana dia menaruh Hp nya( Putri merasa sedih dan termenung) tek lama kemudian mama Putri pun bertanya kepada Putri)
Mama : Hai, Anak mama kok mukanya sedih begini?
(mamanya bertanya kepada Putri)
Putri : ini loh mah, Putri
lupa dimana menaruh Hp Putri ?
Mama : o....kamu mencari Hp kamu
Putri : iya, mah ! apakah mama melihatnya
Mama : iya, Hp kamu, mama taruh
dilamari , sana sekarang kamu ambil Hp kamu sana
Putri : makasih yah mah”!
emmmah, Putri sayang deh sama mamah (Putri pun mengambil
Hp nya, ternyata Putri ingin sekali menghubungi Afgha)” Putri
pun segera
Menghubungi Afghan”
Putri :” Assalamualaikum” ya
ikhwan, bagai mana khabarnya?
Afghan
: “Wa’alaikumussalam” ana baik-baik saja, bagaimana dengan ukhti?(dengan
perasaan bahagia)
Putri
:Ana baik-baik saja !Afghan kenapa kamu tiba-tiba datang saat itu ?
Afghan
: o...! yang itu aku disuruh oleh Ostazd untuk mengantar nasi, pada saat itu
aku mendengar suara perempuan yang sedang menangis jadi aku mendekatinnya.
Putri : Apakah kamu sudah tau,
kalau yang menagis itu aku?
Afghan
: Na’am.
Putri : Dimana kamu tau kalau
perempuan itu aku?
Afghan
: dari suara merdumu yang pernah menelpon ku
Putri : (tersenyum sipu membaca Sms dari Afghan )
Tak lama kemudian mamanya Putri pun memanggil, Putri Pun berpamitan kepada Afghan:
Putri : iya mah ada apa?
Mama : ini luh put tolong bantu mama
memasak didapur Soalnya teman mama mau datang!
Putri : iya mah, yang mana yang harus
Putri bantu ?
Mama : yang ini, kamu potong semua sayuran
ini”
Putri
: Oke mah !
Semua masakan pun sudah siap, mama menyuruh putri pergi mandi dan setelah itu bersiap-siap karena sebentar lagi teman mamanya akan datang ( Putri pun pergi )
T ak lama kemudian teman
mamanya Putri pun datang dan mama pun memanggil Putri untuk keluar.
Mama : Putri ! apakah kamu
sudah siap, teman mama sudah datang nih ( memanggil Putri yang ada didalam kamarnya)
Putri : Iya, mah aku sudah siap( Sambil Membuka
pintu kamarnya untuk keluar )
Setelah keluar Putri pun terkejut, ternyata teman yang disebut mamanya adalah keluarga afghan, Putri dan Afghan pun terkejut karena orang tua mereka sudah saling kenal. Putri pun disuruh mengambil air minum untuk keluarga Afghan( Putri berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum ) kemudian orang tua Putri dan Afghan saling berbincang-bincan dan mereka dilihat begitu akrab, tak lama kemudian kami pergi kemeja makan untuk makan setelah makan orang toa mereka kembali berbincang sebentar setelah itu orang tua Afghan berpamitan untuk pulang.
Kata mamanya Afghan: hai jeng ! nanti malam Jum’at kamu harus datang juaga ya jeng, Sekalian kita bisa......
Mama
Putri : bisa apa jeng !
Mama Afghan : ah
, kita bicara berdua di tempat biasa
Mama Putri :
baiklah jeng.
Mama afghan :
kalau begitu saya pamit ya jeng, sampai jumpa lagi dah.......
Mama Putri :
dah.........
“setelah keluar Afghan pulang, Putri bergegas mengambil Hp nya untuk mehubungi Afghan ,
Putri :
Assalamualaikum, Afghan “
Afghan :
wa’alaikumussalam, putri
Putri : ka Afghan, apakah kamu sudah tahu kalau orang toa kita sudah berteman lama( dengan Hati penasaran )
Afghan : kakak
juga tidak tahu, pas kamu keluar aja kakak sangat terkejut.
Putri : o...kalau
begitu bagaimana nanti besuk malam kakak ga kemana-manakan.
Afghan : iya,
kakak ga kemana-mana kok.
Putri : kalau
begitu sudah dulu ya ka Afghan, Assalamualaikum!
Afghan :
“wa’alaikumussalam”
Malam jum’at pun tiba , keluarga putri pergi untuk kerumah Afghan, setelah sampai dirumah Afghan, keluarga Putri langsung disuruh masuk, mereka pun masuk kedalam, orang tua putri langsung berbincang-bincang lagi masalah pekerjaan. Afghan pun mengajak Putri kekamarnya, Putri jadi bingung kenapa Afghan mengajak kekamarnnya. Putri pun berjalan mengikuti Afghan menuju kamarnya, setelah masuk kedalam kamar Afghan,putri langsung kagum melihat kamar afghan yang begitu bersih, luas dan banyak gambar-gambar para ulama, Afghan pun langsung menyuruh Putri duduk diranjangnya dan mengambilkan sebuah al-bum kenang-kenangan waktu ia sekolah SD
Afghan : put” ini kamu mau lihat album kakak waktu SD.
Putri : mau kak,
Afghan : ini put ( sambil duduk diranjang sebelah putri )
Putri : ( dalam hati,” kenapa hatiku jadi berdebar saat ka Afghan ada didekatku, apakah ini
Yang dinamakan cinta, ya Allah tolong hamba kenapa hamba jadi begini) ,(sambil
Membuka-buka album Afghan )
Putri : ka, ini siapa ?
Afghan : itu kakak, kamu ga tahu?
Putri : aku benar tidak tahu, sama sekali tidak mirip dengan kakak( sambil tersenyum manis)
Afghan : masa sih put, kata orang-orang wajah kakak gak ada perubahan loh(sambil senyum)
Putri : benar kakak, gambar ini kakak lebih gemuk ha...ha..(sambil tertawa)
Afghan : ia sih waktu SD kakak imang agak gemuk sih tapi sekarang kakak lebih tampan kan.
Putri : gimana ya, kak aku mau tanya?
Afghan : mau tanya apa ?
Putri : seandainya ada seorang perempuan yang mau sama kakak, kakak bagaimana ?
Afghan : kenapa kamu begitu put,! Jangan-jangan kamu suka ya sama kakak”!
Putri : gak (sambil tersenyum malu )
Setelah lama orang tua Putri baru sadar, dimana Putri pah? Iya ya, Afghan juga tidak ada, orang tua putri dan Afghan bingung karena anak mereka sama-sama tidak ada.
Mamanya Afghan berusaha mencari Afghan ternyata Afghan bersama dengan Putri ada didalam kamar Afghan, mamanya Afghan terkejut ternyata anaknya juga sudah saling kenal. Mamanya Afghan pun merasa bahagia karena ia tidak perlu bersusah payah untuk mendekatkan anaknya denga putri ( ternyata orang tua Afghan merencanakan akan menjodohkan Afghan dengan Putri tanpa sepengetahuan Afghan )
Mama Afghan : Hai Afghan ternyata kamu disini yah.
Afghan : ini loh mamah Afghan lagi nunjukin foto Afghan waktu SD sama Putri.
Mama Afghan : ya sudah, kalau begitu mari kita keluar untuk makan.
Mereka pun berjalan menuju meja makan dan makan bersama rasa hangatnya keluarga terasa bahagia. Selesai makan Afghan minta izin kepada orang tuanya untuk mengajak Putri ketaman belakang dirumahnya, Orangnya pun mengizinkan Afghan pergi , mereka pun berdua ketaman. Kemudian orang tuanya berbincang masalah Putri dan Afghan.
Mama Afghan : lihat jeng ternyata anak kita begitu dekat.
Mama Putri : iya jeng ! terus apa yang kamu mau bicarain waktu itu.
Mama Afghan : o..iya, “ akau punya rencana bagaimana kalau Afghan dan Putri kita jodohkan.
Mama Putri :” apakah mereka akan mau”
Mama Afghan : tenang saja nanti kita cari waktu yang tepat untuk memberi tahukan mereka.
Mama Putri : baiklah jeng ( dengan perasaan bahagia )
“Kemudian Afghan dan Putri pun sampai ditaman .
Afghan : (langsung duduk dikursi) put, ayu duduk disini.
Putri : iya kak( langsung duduk disamping Afghan )
Afghan : kakak mau tanya sama kamu bolih ?
Putri : bolih kak mau tanya apa ( hati Putri semakain berdebar saat disamping Afghan )
Afghan : bagaimana kalau ada seorang laki-laki yang suka sama kamu, tapi dia malu
Mengungkapkannya kepadamu lalu kamu bagai mana?
Putri : emangnya siapa yang mau sama aku.
Afghan : kalau ada bagai mana. ! kamu harus jawab.
Putri : kalau aku ketemu sama oarang itu aku akan bilang” kalau hati aku sudah aku simpan
Pada seseorang dan tidak bisa aku berikan kepada siapapun”
Afghan : masa sih, siapa orang yang kamu maksud, ( dengan wajah penasaran )
Putri : emangnya kakak mau tau siapa orangnya ?
Afghan : iya, put jangan buat kakak penasaran begini.!
Putri : serius...!” gimana kalau orang yang aku maksud adalah ka Afghan.
Afghan : ( tersenyum malu, sebenarnya Afghan juga menyukai Putri )
Putri : ha..ha.. bercanda ( sambil ketawa )
“ padahal Putri emang menyukai Afghan sejak pertama kali mereka kenal tapi ia malu menyatakannya”hari mulai tengah malam Putri dan keluarganya berpamitan untuk pulang kerumah, hati Putri begitu bahagia karena ia dapat membuat Afghan merasa penasaran. “hari demi hari akhirnya liburan semester pun akhirnya berakhir Putri dan Afghan kembali keasrama.” Ternyata orang tua Putri merencanakan Putri agar pindah sekolah yang lebih ketat agar ia menjadi wanita yang solihah, ternyata orang tua Afghan juga merencanakannya agar Afghan menjadi lelaki yang sholeh. Mamanya Afghan tidak tahu kalau Putri akan pindah sekolah juga ( mama Putri datang keasrama )
Mama Putri : (berjalan menuju kantor) Assalamualaikum Wr..Wb
Ustazah Melati : Wa’alaikumussalam, Ada apa bu ?
Mama Putri : ini, Saya mau mencari Putri.
Ustazah melati : Baiklah tunggu sebentar ya bu, “ katika tolong kamu panggil Putri bilang Kalau ada mamanya datang”
Katika : ( berjalan mencari Putri ) Putri itu mama kamu datang, kamu disuruh kekantor sana.
Putri : baik !( berjalan menuju kantor ) “mamah, mama ngapain kesini perasan Putri baru satu Hari disini?
Mama Putri : iya put ! mama ingin kamu pindah sekolah yang lebih ketat(ucap mamanya Putri)
Putri : kenapa mah ( dengan perasaan yang sedih karena ia tidak bisa lagi melihat Afghan )
Mama Putri : mama ingin kamu menjadi wanita yang sholehah nantinya.
Putri : ( dengan wajah sedih ) “ baik mah, kapan aku pindah ?
Mama Putri : besok karena mama sudah mengurus semuanya.
Putri : apakah papa udah tahu semuanya.
Mama Putri : sudah, mama dan papa yang merencanakannya .
Putri : baik malam ini aku akan siap-siap.
Mama Putri : baiklah kalau begitu mama pulang dulu ya, nanti besok mama jemput.
“ternyata Afghan pun juga pindah besok sama dengan Putri, Afghan sangat merasa sedih karena ia tidak dapat lagi melihat orang yang disukainya (Putri ) esok pun tiba, mama putri pun datang menjemput Putri, Putri pun berpamitan dengan teman-temannya dan teman-temannya merasa sangat sedih karena kehilangan sosok seorang yang baik, akan pergi dari mereka.
“ Ternyata Putri pindah kesekolah Al-palah Banjarmasin yang begitu terkenal, baru pertama kali pergi keKalimantan, Putri sangat tafjuk melihat pulau Kalimantan yang begitu hijau,
“ Setelah itu Afghan juga sampai di sekolah barunya di Al-Falah Banjarmasin, sesampai disana Afghan langsung masuk kedalam kamarnya dan membereskan bajunya, mamanya Afghan pun berpamitan untuk kembali kejakarta.” Sesampai dibandara Orang tua Afghan dan Putri tak sengaja ketemu, ( mamanya Afghan langsung menyapa mamanya Putri )
Mama Afghan : hai jeng, kamu dari mana ! ( bertanya kepada mama Putri )
Mama Putri : Saya baru saja mengantar Putri ( Jawab mama Putri )
Mama Afghan : mengantar Putri kemana ?
Mama Putri : saya sengaja mengantar Putri kesekolah yang lebih ketat agar putri menjadi
Wanita yang sholihah .”kalau kamu dari mana ( tanya mama putri ))
Mama Afghan : ternyata kita sama, aku juga mengantar Afghan kesekolah yang lebih ketat
Agar dia menjadi lelaki yang sholeh.” Lalu jeng, menyekolahkan Putri diman?
Mama Putri : itu loh jeng, sekolah yang paling terkenal diKalimantan kalau tidak salah sih
Sekolahnya Putri bernama Pasantren Al-Falah Banjarmasin.
Mama Afghan : sama dong, wah bakalan sero nih, soalnya anak kita tidak tahu kalau mereka
Satu sekolah lagi “kamu tahu ga jeng, pada saat saya memeberitahu Afghan
Harus pindah sekolah dia sangat merasa sedih sekali.
Mama Putri : Putri juga begitu jeng, saat saya memberitahukannya raut mukanya langsung
Berubah menjadi begitu sedih ( ucap bahagia mamanya Putri )
“ penerbangan pun tiba, orang tua mereka bergegas masuk kedalam pesawat untuk pulang kembali keJakarta. Putri terus termenung memikirkan semuanya, tak lama kemudian ketua kamar Putri datang dan menyapa Putri.
Ketua kamar : Hai dik, siapa nama kamu ?
Putri : nama saya Putri kak ! terus nama kaka siapa ?
Ketua kamar : nama kaka mawar, terus Putri dari mana ?
Putri : saya dari Jakarta.
Kak Mawar : wah.. jauh sekali yah ! kak boleh tanya sama kamu?
Putri : boleh kak, kakak mau tanya apa?
Kak mawar : kenapa sih kamu termenung terus sejak kamu pindah kesini sampai sekarang .
Putri : ( ternyata Putri sedang merindukan orang tuanya dan ia sangat rindu sekali kepada
Afghan) “ gak papa kok, kak “
Kak Mawar : ya sudah kalau tidak papa, sekarang kita kedapur aja untuk makan siang.
Putri :” baik kak ”
“Mereka pun berjalan kedapur untuk makan siang bersama-sama, Selesai makan mereka pun kembali kekamar untuk memakai baju seragam dan pergi kelokal untuk belajar, setelah waktu belajar habis waktu sholat Ashar pun tiba, dan mereka sembahyang berjama’ah, setelah sembahyang berjema’ah mereka mengganti baju langsung bergotong-royong membersihkan konpleks asrama mereka. Setelah semuanya beres waktu sholat maghrib pun tiba.
“Afghan pun juga sering termenung untuk memikirkan kelurga terutama ia sangat rindu kepada Putri, Tak lama kemudian ketua kamar Afghan pun datang dan mengajak Afghan berkenalan.
Ketua Kamar : Hai Adik, nama
Ikwan siapa ?
Afghan : nama ana Afghan,
terus Nama Ikwan siapa?
Ketua kamar : nama ana
Furghan”sebenarnya Afghan kenapa sering sekali melamun, kalau
Ada apa-apa kamu bisa cerita sama kaka(
serius Furghan)
Afghan : yang benar kakak
(dengan hati bahgia) sebenarnya, waktu aku masih sekolah
Dijakarta
aku menyukai seorang santri wati tapi aku malu menyatakannya, aku
Merasa nyaman saat disampingnya, aku tidak
tahu apakah dia menyukaiku atau tiak
Setiap hari aku selalu terbanyang dengan
wajahnya yang begitu anggun.
“tapi aku heran
kenapa orang tuaku menyuruh aku sekolah disini dan mereka bilang menyekolahkan
ku disini , mereka ingin menjadikan ku seorang lelaki yang sholih.
Ka Furghan : kenapa kamu malu
mengungkapkannya.
Afghan : aku rasa, aku tidak pantas
untuknya.
Ka Furghan : kalau kamu merasa tidak
pantas, kamu harus berusaha belajar dengan giat agar
Kamu
menjadi lelaki sholeh yang pantas mendapingi perempuan yang kamu sukai
Afghan : yang benar kak !
kalau aku menjadi lelaki yang sholeh perempuan itu akan mau sama aku.
Ka Furghan : Insya Allah !
“sekarang semangat”
Afghan : ( dengan perasaan bahagia)
“ oke kak “
“setelah lama curhat, terdengar panggilan untuk Afghan, bahwa Afghan mendapat kiriman uang dari orang tuanya dan segera pergi kekantor mengambilnya, Afghan pun langsung mengambilnya setelah itu ia kembali lagi kekamar dan mengenakan baju seragam untuk mengikuti pelajaran setelah belajar Afghan pun langsung mengambil air Wudhu untuk sembahyang Magrib, setelah sembahyang magrib seperti biasa santri Al-Falah wajib belajar sampai waktu Isya tiba, setelah sholat isya para santri langsung pergi kedapur untuk makan, Afghan terkejut ternyata makan disini sangat berbeda dengan makan yang biasa dimakan.
“ ternyata makanan disana hanya ada nasi putih dan sedikit Ikan asin, Afghan merasa heran kenapa santri disini begitu lahab mamakan-makanannya padahal hanya nasi putih dan ikan asin, Afghan pun perlahan memakan-makanannya setelah makan semua santri pergi belajar lagi sampai pukul 10.00 Wit. Setelah itu para santri wajib tidur dan bangun pukul 03.00 subuh untuk mengerjakan sholat tahajjud berjema’ah dan setelah itu mereka membaca Al-Qur’an sampai subuh tiba setelah sholat subuh para santri dan santri watri wajib belajar seperti biasa, setelah belajar merekan pun pergi kedapur untuk makan, setelah makan para santri dan santri wati wajib mandi, sehabis mandi mereka mengambil air wudhu untuk sembahyang dhuha, sehabis sembahyang dhuha mereka kembali belajar.
“hari demi hari mereka lewati dengan kesendirian dan
kerinduan, Putri pun jatuh sakit, dan hanya terbaring diatas ranjang ( kemudian
Ustazah datang menemui Putri)
Ustazah : Putri bagaimana
keadaan kamu, apakah penyakit kamu masih parah ?
Putri : iya kak, tubuh ku
terasa begitu lemah tidak berdaya ?
Ustazah : apakah saya perlu
mengabari orang tuamu ?
Putri : tidak perlu kak, nanti
orang tua saya jadi hawatir.
Ustazah : baiklah! Semoga
allah segera menyembuhkan penyakit kamu.
Putri : Amin ya Rabbal Alamin
Ustazah : kalau begitu kaka
keluar dulu ya.
Putri : terimakasih kak.
“ hari demi hari putri lewati dengan kesendirian, biasanya kalau Putri sedang sakit orang tuanya selalu ada disampingnya tetapi kali ini orang tuanya tidak ada disampingnya sudah satu minggu Putri sakit yang tak sembuh-sembuh ia tetap tidak mau mengabari orang tuanya, pas pada hari kesebelas, ia berusaha memaksakan dirinya untuk belajar walau badannya terasa begitu sakit tetapi ia berusaha menahannya, semua orang menyangka kalu Putri sudah sembuh padahal tidak sama sekali, suatu hari Putri mengambil air wudhu untu sholat dhuha tiba-tiba ia pingsan tak sadarkan diri semua teman Putri terkejut ketika mereka menyentuh badan Putri, ternyata tubuhnya sangat panas mereka mengira bahwa putri sudah sembuh ternyata tidak, mereka sangat salut atas semangat putri.
“setelah tiga jam pingsan Putri baru sadar dia terkejut melihat orang banyak disekitarnya,(Putri pun langsung bertanya)
Putri : saya kenapa ?
Ustazah : kamu tadi pingsan
put, kamu tidak papa kan, sekarang bagaimana keadaan mu, apa yang kamu rasakan
saat ini ?
putri : saya tidak tahu, yang
saya ingat kepala saya sanagt pusing setelah itu saya tidak tahu lagi apa yang
saya rasakan !
ustazah : kalau begitu kamu
minum sekarang obatnya dan langsung istirahan agar badanmu terasa lebih baikan.
Putri : baik kak (sambil
mengambil obat dan meminumnya) Putri pun langsung beristirahat dan setelah dua
hari benar-benar sehat dan Putri dapat melakukan kegiatan seperti biasa” pada
saat itu Putri dipanggil kekantor karena ada seorang yang mengunjunginya, dia
segera pergi dan ternyata orang yang menjenguk adalah orang tua Afghan, Putri
pun terkejud dan langsung menyapanya .
Putri : tante, mamanya ka
Afghan kan?
Mama Afghan : iya, put tante
mamanya Afghan masa kamu lupa sama tante.
Putri : (tersenyum malu) ma’af
tante soalnya lama ga ketemu Putri jadi lupa ! tante ngapai kesini ?
Mama Afhan : terdiam
memikirkan kalu Putri tau Afgan sekolah disini bisa gawat, nanti bisa merusak
konsentrisi
Mama Afghan : o...tante Cuma
jalan-jalan aja kok.
Putri :dimana tante tau kalau
Putri sekolahdisini .
Mama Afghan : mama kamu yang
bilang kalau kamu sekplah disini ! kalau begitu tante permisi dulu Ya,tante lagi banyak urusan.ini ada sedikit
uang dan makanan untuk kamu.
Putri : makasih tante.
`“Mama Afghan pun lansung pergi keasrama anaknya untuk menjenguk Afghan dan Putri pun kembali kekamarnya dan mengikuti pelajaran seperti biasa, saat belajar tiba-tiba Putri minta izin kepada Ustazah untuk kekamar mandi, ustazah pun mengizinkannya” putri lansung berjalan menuju kekamar mandi setelah itu selama satu jam Putri tak muncul-muncul ustazah lansung menyuruh Nabila untuk mencari Putri dan ternyata Putri pingsan, Nabila langsung terkejut melihat Putri tergeletak dilantai. Saat Nabila mendekati Putri ternyata kepala Putri berdarah karena terbentur, Nabila nabila langsung berteriak meminta tolong.
Nabila : tolong...tolong...( ucap nabilang dengan suara keres )
“ mendengar suara Nabila semua orang berlari menuju kamar mandi setelah melihat Putri semua terkejut, ustazah pun segera memanggil ambulan untuk membawa Putri kerumah sakit, Putri langsung diangkat dan dibawa kerumah sakit dan langsung mendapat perawatan karena luka dikepalanya cukup parah, putri banyak kehilangan darahnya dan segera membutuhkan donor darah setelah semua santi wati melakukan tes darah ternyata tidak ada yang cocok dengan darah Putri karena golongan darah Putri adalah O. “semua santri pun dikumpulkan dan ditanya siapa mempunyai golongn darah O.
Ternyata tidak ada satu pun diantra mereka yang memiliki golongan darah O. Saat itu Afghan lagi sakit perut dan langsung buang Air besar dan tidak ikut berkumpul.
”lalu Afghan bertanya : tadi ada pengumpulan
apa ?
Teman Afghan : emangnya tadi
kamu kemana ?
Afghan : aku sakit perut jadi
tidak bisa pergi
Teman Afghan : “tadi itu, ustazd
mencari orang yang golongan darah O”
Afghan : untuk siapa
“emangnya”
Teman Afghan : kalau tidak
salah ada seorang santri wati dari Jakarta sakit dan segera membutuhkan Donor
darah !
Afghan : kebetulan golongan
darah aku O.
Teman Afghan : sekarang kamu
cepat bilang sama Ustazd kalau golongan darah kamu O, soalnya orangnya sudah kritis.
Afghan : Baiklah (berjalan
cepat menuju kantor)
Sesampai dikantor Afghan langsung bilang kepada Ustazd.
Afghan : “pa, golongan darah saya O ‘ !
Ustazd : baiklah tapi saat semua santri dikumpulkan kenapa kamu tidak ada ?
Afghan : maaf pa tadi saya sakit perut jadi saya langung kekamar mandi.
Ustazd : ya sudah, sekarang kamu siap-siap.
Mereka pun berangkat kerumah sakit, sesampai dirumah sakit Afghan langsung dibawa keruangan untuk diambil darahnya.
Setelah diambil darahnya Afghan langsung pulang keasrama tanpa mengetahui untuk siapa darahnya, sesampai diarama teman-teman Afghan langsung menayakan Nama santri wati itu tapi Afghan tidak ingin melayani mereka karena mereka selalu banyak bicara, ia pun langsung pergi mengambil air wudhu untuk sembahyang ashar setelah sembahyang Ashar Afghan langsung pergi kelokal untuk mengikuti pelajaran seperti biasa, sehabis belajar Afghan langsung pergi kekamar mandi untuk mandi karena malamnya ada kegiatan membaca haul Syikh Abdul Qadir Al-Zailani, haul yang mereka peringati dihadiri oleh semua orang tua santri.
“Afghan pun merasa sedih karena hanya orang tuanya yang tidak ada tapi kesedihanpun hilang karena saat pembacaan syair syikh Abdul Qadir Al-zailani hadir disampingnya dan beliu berkata menepuk bahu Afghan,beliau pun bekata :”wahai cucuku janaganlah engkau bersedih karena Allah akan selalu bersamamu (sambil tersenyum )duhai cucuku ingatlah pesanku.
1. Perbaguslah niatmu untuk menuntut ilmu.
2. Carilah teman yang bisa membawamu keridhaan Allah yang membawamu kesurga.
3. Berbaktilah kepada guru dan orang tuamu.
4. Jangan engkau lalaikan perintah Allah dan jangan engkau kerjakan larangan Allah.
5. Carilah wanita sholehah yang mencintai karna Allah yang kelak akan melahirkan pewaris Ilmu Rasul.
“dan ingat satu lagi kelak kamu akan merasakan apa yang kakek rasakan” Syekh Abdul Qadir Al-Zailani pun langsung pergi, Afghan baru sadar bahwa dia bertemu dengan Syekh Abdul Qadir Al-Zailani, hatinya sangat bahagia kesedihannya pun hilang, dia berjanji akan selalu mengingat pesan beliau.
“ternyata Bapa pengasuh mengetahui bahwa Syekh Abdul Qadir Al-Zailani ada berada disamping Afghan (beliau pun langsung berkata)
Bapa pengasuh : (setelah acara
selesai Bapa pengasuh menyuruh orang untuk memanggil Afghan datang kerumahnya )
tolong kalian panggil santri yang bernama Afghan ?
Orang : Baiklah pa ! orang itu
berjalan untuk memanggil Afghan yang ada dikamar, setelah sampai dikamar ia
langsung mencari Afghan.
Orang : Assalamualaikum
semuanya, apakah disini ada yang bernama Afghan !
Afghan : wa’alaikumussalam,
saya yang bernama Afghan .
Orang : o..kamu ya, sudah kamu
disuruh datang kerumah Bapa pengasuh
Afghan : baiklah ( tergeritik
didalam hati, “ada apa ya bapa pengasuh memanggil saya )
“Afghan pun langsung berjalan
menuju rumah pengasuh pondok pesantren, sesampai disana ternyata Bapa pengasuh
sudah menunggu di depan pintu Afghan pun langsung mengucap salam.
Afghan :” Assalamualaikum”
Bapa Pengasuh :
Wa’alaikumussalam Wr..Wb..apakah anda yang bernama Afghan.
Afghan : ia benar saya Afghan
( dengan perasaan gugup kerena pertama kali bertemu dengan pengasuh )
Bapa pengasuh : silahkan masuk
dan duduk disini wahai anakku. (beliau lansung memanggil anaknya yang bernama
Usman untuk mengambilkan Air minum untuk Afghan )
Bapa pengasuh : tolong
ambilkan air minum dan kue untuk tamu.
Usman : baik Ayah ( usman pun
langsung berjalan mengambilkan air menum dan kue ia langsung masuk kedalam
kamar untuk belajar untuk mengajar nanti)
Belaiu berkata : wahai anakku kamu
harus ingat semua pesan guru Abdul Al-Qadir Al-zailani dan satu lagi pesan
untukmu “ tinggalkanlah taip-tiap apa yang tidak bermanfaat.
Afghan : insya Allah pak.
Bapa pengasuh : kalau begitu
kamu sekarang boleh pulang sekarang kerana saya hanya ingin mengingatkan kamu
saja.
“Afghan pun langsung bersalaman dan berpamitan untuk kembali keasrama setelah sampai diasrama Afghan langsung Istirahat sebentar”
“tak terasa sudah satu minggu koma akhirnya putri pun sadar dan boleh pulang selama tiga hari menjalani perawatan dahulu setelah tiga hari perawatan Putri pun kembali keasrama dengan dijemput kakak Ustazah.”setelah sampai diasrama Putri disambut dengan meriah oleh teman-temannya dengan acara pembacaan Syair-ayair. Hati Putri sangat bahagia karena temannya sangat menyayanginya.
Seperti biasa Putri mengikuti semua kegiatan yang ada diasrama seperti belajar, gotong royong dan kegiatan lainnya. Tak terasa ulangan semesterpun tiba Putri belajar dengan sungguh-sungguh setelah ulangan semester tiba semua santi wati dikumpulkan di mushola untuk dibagikan raput mereka.
Saatnya pembagian rapot kelas Putri, Putri sangat gugup “ baiklah kiata mualai dari juara 3 dengan jumlah Nilai 184,2 dengan rata-rata 7,2 jatuh kepada Nabila dari Balangan, selanjutnya Juara 2 dengan rata-rata 295,4 dengan rata-rata 8 jatuh kepada Khadijah dari Martapura, selanjutnya juara yang kita tunggu-tunggu dengan jumlah nilai 909,9 dengan rata-rata 99 jatuh kepada.......(putri pun sangat gugup )
“ Bailah juara ke 1 jatuh kepada Putri Jakarta putri pun langsung bersujud syukur karena ia sangat kaget, dia tidak mengira bahwa usahanya berhasil semua orang menjadi kagit karena Putri sering tidak mengikuti pelajaran karena ia sakit. Yang disebut tadi, tolong maju kedepanuntuk mengambil hadiah mereka. Setelah acara bagi rapot selesai, kakak Ustazah mengungumkan bahwa sekolah akan diliburkan selama 2 Bulan, hati Putri pun sangat senang dan dia pun langsung pergi kekantor untuk mehubungi orang tuanya.
Putri (memanggil mamanya
melalui Hp ) Assalamualaikum mah !
Mama Putri :
Wa’alaikumussalam, sayang ada apa menghubungi mamah ?
Putri : mah Putri libur
sebentar lagi
Mama Putri : yang benar
sayang, kalau begitu nanti mama kirimkan tiket pesawat untuk kamu.
Putri : oky mah, kalau begitu
sudah dulu ya mah !
Mama Putri : baiklah sayang,
sampai anti, emmmah !
“Putri berencana ingin memberi kejutan kepada orang tuanya kalu dia berhasil mendapat Juara ke 1 dari 60 orang santri wati.
“liburan pun tiba, putri segera berangkat kebandara karena jadwal penerbangan keJakarta dilakukan sekitar jam 07.00 Wit. Tak disangka ternyata santri juga liburan. Jadi Afghan dan Putri akan satu pesawat tapi mereka tidak tahu.
“setelah sampai dibandara, apakah yang terjadi dengan mereka, penasaran ? jangan kemana-mana yah, nantikan buku berikutnya karena cerita ini masih panjang ..ha..ha..ha
0 Response to "CERITA Pasantren In Love"
Posting Komentar